Wednesday, October 23, 2013

MEMAAFKAN vs MENGAMPUNI



Memaafkan dan Mengampuni itu sebenernya dua hal yg sangat berbeda tapi kadang orang menganggapnya sama. Kenapa saya pengin post tentang dua hal ini karena belakangan banyak sekali kejadian dalam hidup saya yg berhubungan sama dua hal ini.


Bahkan di Alkitabpun nggak ada kata memaafkan, yang ada adalah kita diajarkan untuk mengampuni. Di kristen, ada 1 doa namanya Doa Bapa Kami, bahkan di doa itupun TIDAK ADA kata memaafkan melainkan mengampuni.

Well, kenapa menurut saya memaafkan dan mengampuni itu beda?

Maaf itu lebih gampang diucapkan dan diberikan. Entah karena orang Indonesia ini baik-baik atau gimana, pokoknya kata maaf selalu dengan lebih mudahnya keluar dari mulut seseorang. 

Tapi pertanyaan selanjutnya, apakah orang yg dapat memberikan maaf dengan mudah saat orang lain bersalah kepadanya itu sudah benar-benar melupakan kesalah orang itu? Dan apakah orang yg memberikan maaf itu bisa menjamin di kemudian hari masalah yg sama tidak akan membuatnya sakit hati lagi? 

Jawabannya: BELUM TENTU :)

Memaafkan bisa jadi dilakukan seseorang karena orang itu sudah terlalu malas atau lelah berurusan dengan masalah yg itu-itu saja atau dengan orang yg sama. Atau bisa juga memaafkan itu dilakukan saat seseorang sudah berada pada titik jenuh mereka dan sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa selain memaafkan orang yg bersalah kepadanya.

Jadi bisa dibilang maaf itu bukan pure panggilan hati seseorang melainkan banyak faktor yg mengikutinya.

Sedangkan kita bisa dibilang mengampuni saat kita sudah bisa melupakan, merelakan, mengikhlaskan kesalahan orang lain terhadap kita dan tidak akan pernah mengungkitnya di kemudian hari.

Mengampuni sudah jelas hadir dari hati seseorang tanpa paksaan. Mengampuni dilakukan seseorang secara sadar tanpa paksaan dan mereka melakukannya karena mereka MAU bukan sekedar karena sudah lelah atau tidak tahu harus berbuat apa lagi. Mengampuni itu membutuhkan kesadaran yg besar.

Belakangan ini saya sering memikirkan dua hal ini. Banyak orang yg merasa bahwa dirinya sudah mengampuni padahal belum. 
Kenapa manusia lebih susah untuk mengampuni? Kenapa mereka yg menganggap dirinya sudah mengampuni malah dengan mudahnya bisa tersulut emosi lagi saat ada hal yg menyangkut luka hati mereka yg dulu?

Melepaskan pengampunan ke orang itu memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, melupakan kesalahan orang pada kita dan tidak mengungkitnya di kemudian hari itu tantangan besar yg dihadapi setiap manusia.

Saya menulis post ini bukan untuk menggurui karena sayapun kadang masih susah untuk mengampuni karena ego di dalam diri yg belum merelakan kita melupakan kesalahan orang lain.

Tapi salah satu sahabat dan om saya pernah bilang, saat mereka melepaskan pengampunan terhadap orang yg pernah bersalah kepada mereka, hidup merekapun menjadi lebih baik. Lebih tenang dan berkat Tuhanpun berkelimpahan kepada mereka.

Jadi,

Kalau mungkin sekarang ada diantara kalian yg sedang mengalami kesusahan, yg merasa masalah hidupnya seakan tidak pernah selesai atau ada yg merasa beban hidupnya terlalu berat....

Coba renungkan,

Sudahkah saya selama ini mengampuni orang yg bersalah kepada saya? Atau saya hanya memaafkannya?

                                                                                         Denpasar, October 23 2013
                                                                                                                     .i m a.

4 comments: