Aku jatuh cinta padanya sejak pertama kali aku menghirupnya
Sejak kecil
Setiap pagi aku selalu bangun karenanya
Ya, karena ibuku menyiapkannya untuk ayah
Sorepun begitu
Jika ayah penat
Kopi adalah penawarnya
Aku selalu penasaran
Aku jatuh cinta pada aromanya
Tapi aku tak tahu rasanya
Sembunyi-sembunyi aku sesap kopi ayah jika ia sibuk membaca koran
Dan ternyata aku tak begitu suka rasanya
Pahit.
Sama seperti kamu
Aku menikmati kekagumanku padamu
Dari jauh
Aku menikmati senyummu
Sejak kali pertama kau tersenyum untukku
Rasa hangat dan tenang ketika menghirup aroma kopi
Aku dapatkan juga ketika pertama kali pandangan kita bertaut
Dan kamu tersenyum
Manis.
Akankah aku bisa menikmati senyum itu setiap hari
Seperti aku nikmati aroma kopi ayah?
Hanya semesta yang tahu jawabannya
Kamu tahu persamaan aroma kopi dan senyummu?
Menenangkan.....
Denpasar
8 Maret 2014
Anomali Coffee Ubud
.i m a.
No comments:
Post a Comment